31 Januari 2011

Lingkar Kebungaan

Diposting oleh tiu_aja di 14.26 2 komentar
Menelisik kehidupan, jembatan kebungaan...
Hiruplah nafas bumi, bangun segenap rasa kehampaan...
Menelikung wangi jejaring lelembutan malam...
Dukanya hilang
senyapnya terbang
Zambrut pilu lenyap bersama alunan sukma magis kehangatan...

Kata,
Sapa,
Ceria... melingkarkan keakraban bernama suka...

Senyuman,
Sentuhan,
Keramahan... menjuntaikan bahasa buana bertahta kasih sayang...

Dan Cinta,
Berada dipusara raga dan nyawa, pikir dan hati...
Lalu terlibatnya keimanan didalamnya,
membentuk gugusan bintang kenamaan
Terpahat disana bertulis Persaudaraan


Akhir Januari 2011
Memori Pelatihan Nasional Marketing Retail Aplikatif PKPU 2011
tgl 26-29 Januari 2011, Hotel Fortuna Surabaya
- Tempat bertemu dg orang2 hebat dari PKPU Cabang lain, dan memahami teman,sahabat yg seamanah menjadi panitia -

PKPU!!!! Satu!!! Maju!!! Allahuakbar!!!


23 Januari 2011

Lagu untuk Mama dan Papaku

Diposting oleh tiu_aja di 20.09 0 komentar
Karena Aku Setia by Sheila On 7

yg nulis lagu: Eross

Lihat cara dia berjalan
Oh mengagumkan, Oh mengagumkan
Ikutilah jalan fikirannya
Oh mengesankan, Oh mengesankan
Ingin sekali kutunjukkan
Betapa berarti senyumnya untukku

Ikutilah gerak jarinya
Kau kan terkesan, kau kan terkesan
Dengarlah dia mulai bernyanyi
Kau kan terharu lalu membisu
Ingin sekali kukatakan
Betapa berarti tingkahnya bagiku

Karna aku selalu pasti
Mengagumi dengan hati
Di setiap jengkal indahnya
Di setiap jengkal buruknya
Kerna aku selalu pasti
Mengikuti lewat mimpi
Di setiap sudut terangnya
Di setiap sudut gelapnya



Membuka2 koleksi lagu2 sheila on 7... kyknya pas banget buat mama dan papaku... mereka adalah inspirator bagiku... Mb Ajeng, Dek Arif pasti terkesan dg jari2 mama yg menyiapkan sarapan qt setiap pagi termasuk nyayiannya pas kita bandel, hehehe... Dan apakah kalian jg masih ingat bahasa tubuh dan Jalan Pikiran papa??? That All it's wonderful...
Doaku, Ya Allah semoga kami sekeluarga dikumpulkan sebagai orang2 yg termasuk ummat Nabi Muhammad SAW yg mendapat Syafaatnya di yaumil akhir nanti, aamiin....

NB:yg mau download, mohon maaf tdk saya sediakan, silahkan cari sendiri ya... hehehehe... Padahal maksudnya adh ga bisa cara nge-link-nya, maap ya....

20 Januari 2011

Menemukan Puisi Lama

Diposting oleh tiu_aja di 19.20 0 komentar
Masih ingat skali diingatan kita sosok Eyang Rendra dengan semua karya dan celoteh tulisannya untuk bangsa... Aku mengenalnya pertama kali lewat TV. Lalu waktu ku masuk SMA, ikutlah aku di komunitas teater sekolahku, AGNI namanya. Disinilah aku banyak mengetahui puisi-puisi beliau... Hebatnya pesan moral yg terkandung... Benar2 beda... Ya walau ada hal negatif, tp hal positif menutup semuanya...

Dan ini adalah karya yg sangat terlukis dikepala adalah "Balada Terbunuhnya Atmo Karpo". Sangat ingat krn teman q icha mbacanya siip bgt... qt berdua selalu latihan bareng... paling ingat pas ujan qt disuruh latihan vokal dg jarak 10 meter dari sang kakak pelatih... itu sangat berkesan, soalnya hrs ngulang 5 kali lbh... oh mb yasmin, untung yg ngajari dirimu, kalo yg lain, bisa mungkin 10 x lebih... hehehe... So... silahkan dibaca, trs ada pembahasannya jg lho, tapi ngambil tulisan org... thx u masdeewee... Let's chack it out...

Balada Terbunuhnya Atmo Karpo

Rendra

Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi
Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para
Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang

Segenap warga desa mengepung hutan itu
Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri

Satu demi satu yang maju terhadap darahnya
Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka.

Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal!
Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa.
Majulah Joko Pandan! Di mana ia?
Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa.

Anak panah empat arah dan musuh tiga silang
Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang.

Joko Pandan! Di mana ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.

Bedah perutnya tapi masih setan ia
Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala

Joko Pandan! Di manakah ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.

Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan
Segala menyibak bagi derapnya kuda hitam
Ridla dada bagi derunya dendam yang tiba.
Pada langkah pertama keduanya sama baja.
Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka.

Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka
Pesta bulan, sorak sorai, anggur darah

Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang
Ia telah membunuh bapanya.

Puisi itu mengisahkan tentang seorang perampok, Atmo Karpo, yang sedang diburu oleh semua warga. Sial baginya karena malam itu bulan menampak penuh menyinari malam (Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para). Sehingga Atmo Karpo pun tak bisa bersembunyi di balik pekatnya malam.

Malam itu, Atmo Karpo hanya bisa Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang.

Tapi, bukan berarti dia menyerah begitu saja. Dia hadapi semua orang yang hendak menangkapnya. Sehingga darah pun tertumpah dan satu persatu pengejarnya rubuh tertebas. Bahkan dengan gagahnya, dia berkata kepada mereka, “Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal! Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa. Majulah Joko Pandan! Di mana ia? Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa.“

Walaupun anak panah empat arah dan musuh tiga silang bertubi-tubi menyerangnya, Atmo Karpo tegak meski dengan luka tujuh liang. Bahkan telah bedah perutnya tapi masih setan ia. Dia pacu kudanya terus untuk menyibak malam, bahkan semakin kencang (Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala).

Sembari memacu kudanya, berkali-kali dia memanggil Joko Pandan, “Joko Pandan! Di manakah ia! Hanya padanya seorang kukandung dosa.”

Hingga akhirnya muncullah sosok yang dia cari. Digambarkan di dalam puisi, bahwa lelaki itu datang dengan berkendara kuda hitam. Atmo Karpo pun merasa ridla dada bagi derunya dendam yang tiba.

Pertarungan sengit pun tak terelakkan. Pada langkah pertama keduanya sama baja. Namun, pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo. Sangat maklum karena sebelumnya Atmo Karpo telah bertarung dengan para pasukan kerajaan yang hendak menangkapnya. Sehingga, panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka.

Akhirnya tewaslah Atmo Karpo di tangan Joko Pandan. Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang. Tindakan itu dia lakukan karena ada kepercayaan bahwa seorang pembunuh jika telah meminum darah korbannya maka arwah si korban tidak akan bergentayangan menuntut balas.

Malam itu sorak sorai para pasukan kerajaan pun membahana, tetapi satu orang yang merasa menyesal, dialah Joko Pandan. Karena, ia telah membunuh bapanya.

Sebenarnya, Atmo Karpo bukanlah maling biasa. Dia adalah sosok pemberontak yang tak setuju dengan ketimpangan. Di satu sisi, kerajaan bergelimangan harta, tapi di sisi lain rakyat hidup sengsara. Maka, Atmo Karpo pun memilih menjadi maling kerajaan. Dia curi harta kerajaan dan dibagikan kepada rakyat miskin.(Sumber: masdeewee on Februari 11, 2010 - http://masdeewee.wordpress.com/2010/02/11/rendra-dan-balada-terbaiknya/)

14 Januari 2011

Lagu buat Papaku

Diposting oleh tiu_aja di 11.52 0 komentar
Yang Terbaik Bagimu (Jangan Lupakan Ayah)

Ada Band

Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu

Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak

Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuh maumu

Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Ku rindukan suasana basuh jiwaku
Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati



NB: Beberapa hari ini selalu ingat papaku... Semoga Ayahku disama, dilapangkan alam kuburnya dan kami sekeluarga dikumpulkan di surga bersama orang-orang yang sholeh yang termasuk umat Rasulullah Muhammad SAW, aamiin...

4 Januari 2011

with my cousin

Diposting oleh tiu_aja di 17.34 1 komentar














Tulisan Awal Tahun

Diposting oleh tiu_aja di 17.11 0 komentar
Hidup ini singkat. Tidak ada waktu untuk meninggalkan kata-kata penting tak terkatakan.

Life is short. There is no time to leave important words unsaid.

~ Paulo Coelho


 

THe WaY oF LiFe Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea