Hati Kita Bagai Kristal

Setelah kemarin aku mendengar curhat abis sang adek kostku, aku makin yakin betapa rapuhnya hati manusia dan memang yang kutahu hati itu digambarkan berada diantara dua jari Allah Yang Maha Membolak balik hati. Seberapa besar usahamu untuk menjaganya maka kau akan dapati seberapa beningnya hati itu, hingga sangat bisa ketara mana bisikan nurani (yg berasal dari cahaya Allah) dan bisikan nafsu (yg berasal dari ego dasar manusia).
Aku ingin gambarka hati ini laksana kristal mutu menikam. Dia diambil dari dalam bumi, dipoles sedemikian rupa oleh Allah, agar mendapatkan bentuk yang sempurna dengan banyak sisi2 yang dimiliki, itu smuanya membentuk kesatua yg utuh dan tak terpisahkan satu sisi dengan sisi lain. krn didlmnya ada dimensi yang jika kau menyadari itu mungkin yang bisa menbuatmu bahagia dunia dan akherat. Setelah Allah membentuknya dengan setiap proses polesanNya untuk kita, kita masih punya tugas untuk menjagaya dengan baik, baik dari debu, dari tangan2 jahil, dari guncangan dan lain-lain. Dan dari diambilnya di dalam bumi, dipoles, dijaganya itu tidak mudah menemuka, melalui polesan2 tajam dan perawatnya, semuanya tidak mudah, so kita perlu perlakukan ekstra untuk hati kita masing-masing ini.
Entahlah, akupun mungkin masih sangat jauh dari beningnya hati hingga kadang masih bingung sendiri menentukan yg sedang berbisik itu sang nurani atau sang nafsu. Huuuft... Jika dilihat lebih jauh hati yang bening itu akan bisa selalu bisa bening jika kita mencoba lbih dekat dan makin dekat dengan Allah. Kadang hal seperti itu sudah merasa kita lakukan tapi jika belum menemukan kebeningan itu baiknya kita introspeksi lg terkait kualitas dan kuantitasnya.

Bersemangatlah teman-teman, untuk menjadi yang lebih baik dan lebih dekat lagi dengan Allah...

SEMANGAT!!!!

jangan pernah menyalahkan keadaan, krn kemarin yg membentuk kita hari ini, sedang hari ini yang membentuk kita esok hari...