17 April 2013

Rumah Sehat... Calon rumahku nanti....Aamiiin...

Diposting oleh tiu_aja di 21.14 0 komentar
Benarkah rumah berplafon rendah cenderung pengap dan tidak sehat? Bagaimana pula mengatasi rumah yang sudah kadung “tidak sehat”? Semua orang sudah pasti menginginkan rumah yang memberikan kenyamanan luar dalam. Sedap dipandang, betah ditinggali, tak merepotkan penghuninya, hingga ramah lingkungan atau dengan kata lain hunian idaman adalah rumah sehat. Menurut Toton Suhartanto , Wakil Sekjen Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) , secara umum, rumah sehat harus memperhitungkan tersedianya lahan atau halaman yang memungkinkan cahaya matahari masuk dan udara bisa bersirkulasi dengan lancar, sehingga rumah tidak sumpek dan gelap.
Definisi singkat dari Toton tadi membuktikan bahwa rumah sehat tak harus selalu mengeluarkan biaya yang tinggi, kan? Anda bahkan bisa mendesainnya sendiri. Rumah sehat dengan bukaan lebar yang menyatu dengan alam.

Cahaya & Udara Ideal
“Rumah yang sehat adalah rumah yang menjamin masuknya cahaya matahari ke dalam rumah. Idealnya, sebuah rumah memiliki lebar bukaan untuk sirkulasi udara dan pencahayaan alami sekitar 20 persen dari luas lantai rumah. Dengan demikian, seluruh rumah mendapat sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang cukup,” ungkap Toton.
Jadi, rumah sehat adalah rumah dengan ruang-ruang yang memiliki bukaan untuk masuknya sinar matahari dan sirkulasi udara alami. Rumah dengan keterbatasan lahan pun harus tetap memiliki bukaan untuk cahaya matahari dan sirkulasi udara. “Celah ruang bukaan cahaya sepanjang bangunan sudah cukup menjadi sumber cahaya matahari dan sirkulasi udara alami, kok,” tegas Toton. Selain hemat energi, rumah dengan banyak bukaan juga menghindari risiko berkembangnya berbagai penyakit, termasuk yang ditimbulkan oleh nyamuk.
Selain itu, rumah sehat juga sebaiknya ditunjang oleh suasana hijau dari halaman dan tanaman, baik rumput di halaman, vertical garden maupun roof garden .Rumah sehat juga ditunjang suasana hijau halaman

Buat Bukaan
Kecenderungan yang sering muncul, orang atau pemilik rumah menghabiskan lahan yang tersedia semuanya untuk bangunan. Akibatnya, rumah pun jadi gelap dan pengap. Belum lagi sudut-sudut rumah yang bisa menjadi sarang nyamuk atau debu.
Jika sudah begini, masih bisakah rumah memiliki bukaan memadai atau setidaknya memiliki jendela di samping?
“Untuk rumah yang sudah jadi (misalnya membeli dari orang), yang bisa dilakukan sifatnya lebih ke perbaikan, kecuali memang pemilik baru berniat membangun rumah yang baru,” jelas Toton.
Beberapa hal yang bisa dilakukan misalnya adalah membuat bukaan supaya sirkulasi udara dan cahaya matahari bisa lancar masuk ke dalam rumah. Meski tidak maksimum, tapi paling tidak dapat mengurangi area bangunan yang lebih gelap. Misalnya dengan membuat bukaan di atas atap dengan genteng kaca, glass block  di kamar mandi agar memperoleh cahaya matahari, atau membuat sedikit celah supaya udara bisa lewat. “Ini bisa dilakukan kalau kita tidak bisa membuat atau merencanakan membangun rumah sehat.”

Yuk Bikin Rumah Jadi Sehat!
Upayakan agar bangunan rumah memiliki sirkulasi udara dan bukaan pencahayaan alami yang cukup sehingga mampu memberi akses udara dan sinar matahari ke dalam ruangan.
Lebar bukaan pencahayaan alami harus sesuai dengan standar rancang bangun, seperti pengukuran lebar jendela sekitar 20 persen dari luas lantai atau pun penggunaan genteng kaca, glass block dan fiber transparan dapat memaksimalkan pencahayaan alami di kamar mandi dan mengurangi potensi tempat-tempat gelap sebagai sarang nyamuk.
Bukaan-bukaan pada rumah juga berfungsi untuk sirkulasi udara dalam ruang.
Rumah yang sehat adalah rumah yang tetap memiliki halaman dan bukan rumah yang keseluruhan luasnya dipergunakan sebagai ruang yang tertutup sehingga menjadi gelap dan sumpek.

Perabot sampai Talang
Selain pentingnya bukaan-bukaan sebagai sirkulasi udara dan jalan masuk cahaya matahari, apa lagi yang perlu diperhatikan agar rumah memenuhi kriteria rumah sehat? Berikut beberapa diantaranya: Sinar matahari yang ideal akan membuat ruangan tak lembap


Penempatan Perabot
Desain rumah dan komposisi peletakan perabot (furnitur) yang salah juga bisa membuat udara dan cahaya sulit masuk ke dalam rumah, sehingga rumah menjadi gelap dan pengap. “Terkadang kita memaksakan furniture yang tidak cukup atau sesuai dengan luasan rumah,” ujar Toton.
Namun, saat ini orang lebih terbiasa dengan gaya hidup yang kompak dan serba ringkas. Jadi, tidak perlu lagi menampilkan perabot besar di ruang yang relatif kecil/sempit. “Selain membuat ruangan menjadi terkesan lebih sempit, penataan perabot yang tidak tepat juga bisa menimbulkan celah yang yang bisa menjadi tempat debu atau sarang nyamuk.” Oleh karena itu, anjur Toton menganjurkan agar memilih furnitur atau melakukan penataan ruang yang sesuai dengan besaran ruangan.
Perlunya Taman
Rumah sebaiknya memiliki taman, tidak cuma di halaman depan rumah tapi bisa juga di dalam rumah (vertical garden). “Keberadaan taman-taman ini akan menjamin masuknya cahaya matahari atau sirkulasi udara,” jelas Toton. Yang perlu diperhatikan pada saat menata taman adalah memperhitungkan arah matahari. Idealnya, taman berada di arah hadap yang terlintas cahaya matahari, supaya menjamin taman menjadi lebih terang dan sehat. Di Jakarta, misalnya, arah hadap ideal adalah utara atau selatan, karena akan menerima cahaya matahari lebih baik.

Talang Air Harus Benar
Talang air seringkali membuat rumah tidak sehat karena menjadi tempat genangan air. Akibatnya, talang air pun menjadi sarang nyamuk. Menurut Toton, perencanaan dan pembuatan talang air yang benar harus memperhitungkan faktor kemiringan dan arah ruangan. “Kalau bicara desain bangunan ramah lingkungan (green architecture), talang air berguna menampung dan menyalurkan air ke tanah, kemudian air hujan yang jatuh tadi digunakan kembali (recycle).
Jadi, penggunaan talang air sudah benar, hanya saja desain atau cara memasangnya harus benar, jangan sampai justru menjadi tempat air menggenang. Talang air bisa menggunakan beberapa material, misalnya dak beton atau talang siap pakai. “Dak beton lebih bagus, tetapi yang penting adalah kemiringan dan arah rumah/ruangan,”jelas Toton.

Plafon Rendah Tak Masalah
Bagaimana dengan ketinggian plafon? “Ada yang berpendapat, plafon rendah tidak bagus, tetapi sebetulnya tidak juga. Rendah-tingginya plafon tidak berpengaruh secara langsung terhadap kesehatan, sepanjang di sekeliling dinding ruang terdapat cukup bukaan untuk sirkulasi udara dan cahaya.
Idealnya, luas bukaan adalah 20 persen dari luas dinding ruangan,” jelas Toton. Jadi, lanjutnya, bukan berarti rumah berplafon rendah menjadi tidak sehat. “Rendah boleh, tetapi harus ada bukaan-bukaan yang cukup.”

 Hasto Prianggoro

9 April 2013

Iron Lady

Diposting oleh tiu_aja di 14.15 0 komentar
Mantan perdana menteri (PM) Inggris Margaret Thatcher meninggal dunia akibat penyakit stroke yang dideritanya pada Senin (8/4). Perempuan berusia 87 tahun itu menjadi PM Inggris sejak tahun 1979-1990.
Semasa pengabdiannya sebagai PM Inggris, Thatcher dikenal dengan julukan Iron Lady. Predikat tersebut disematkan kepadanya karena sejumlah pernyataannya sebagai PM Inggris.
Berikut ini kutipan sepuluh pernyataan yang sulit dilupakan dari mendiang Thatcher seperti dilansir dari laman Good Reads:
1. "Dalam politik, jika kamu ingin mengatakan sesuatu, mintalah kepada pria. Jika kamu ingin semuanya selesai, mintalah kepada wanita"
2. "Anda mungkin harus melawan pertempuran lebih dari sekali untuk menang"
3. "Jangan mengikuti orang banyak, biarkan orang-orang yang mengikuti Anda"
4. "Eropa diciptakan oleh sejarah. Amerika diciptakan oleh filsafat"
5. "Saya tidak tahu siapa saja yang berada di puncak tanpa kerja keras. Itulah resep, ini tidak akan selalu menempatkan Anda di puncak, tapi akan membuat Anda cukup dekat"
6. "Saya biasanya membuat pikiran saya tentang seorang pria dalam sepuluh detik, dan saya sangat jarang mengubahnya"
7. "‘Rencanakan pekerjaan Anda untuk hari ini, dan setiap harinya. Kemudian kerjakan rencana Anda
8. "Saya luar biasa sabar, asalkan saya memiliki cara saya sendiri pada akhirnya"
9. "Ada perbedaan yang signifikan antara kapitalisme versi Amerika dan Eropa. Tradisi Amerika menekankan peran pemerintah yang terbatas, peraturan yang ringan, pajak rendah, dan fleksibilitas maksimum pasar tenaga kerja. Keberhasilannya telah ditunjukkan dalam kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja baru, dimana ia (Amerika) secara konsisten lebih berhasil daripada Eropa"
10. "Apakah Anda tahu, salah satu masalah terbesar zaman kita adalah bahwa kita diatur oleh orang-orang yang peduli tentang perasaan daripada yang mereka lakukan tentang pikiran dan ide-ide? Sekarang, pikiran dan ide-ide, menarik untuk saya"
(mnc.com)
 

THe WaY oF LiFe Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea