27 Februari 2022

Menghidupkan kembali Blog ini

Diposting oleh tiu_aja di 08.43 0 komentar

 Assalamu'alaikum pemirsa..

Yo Yo Yo.. blog ini masih bisa hidup gays.. Alhamdulillah.. entah kenapa 7 tahun tanpa postingan yes.. mamak ini sok sibuk banget..

7 tahun dari Raisa lahir hingga sekarang Raisa punya adek 4.. masyaa Allah.. banyak hal yang terjadi yang harusnya bisa meramaikan blog ini.. ya ya ya.. memang harus ada trigger agar blog ini hidup lagi..

Terimakasih kepada para alumni SKI fisip yang sudah mengadakan acara online untuk blogger2 mati suri kyk sy.. terutama Bun2 April, untuk ilmunya.. In syaa Allah mo aktif lg nulis nich..


Mungkin khusus sharing pengalaman aja ye.. kl novel n puisi bs di cek di wattpad @dclatief4 , untuk resep makanan bisa di Cookpad search Tiwi Latief , untuk jualan bisa di IG @raisa_shop1 dan shopee @raisashop14 bisa dicek ya kakak.. ya memang 7 tahun ga di blog tapi nyebrang medsos lain..

Ok guys sampai sini dulu.. selamat berjumpa di blog selanjutnya

10 Januari 2015

Balik ke Malang, Welcome Home Dear Raisa

Diposting oleh tiu_aja di 11.40 0 komentar
Madiun memang kota yang kami pilih untuk kelahiran anak kami. Karena sbagai kluarga muda yg akan melahirkan anak pertama pasti akan butuh support keluarga. Baik berupa semangat ataupun bantuan lain. Alhamdulillah di Madiun ada mamku yg masih sehat dan kakak ku beserta keluarganya (walau kakak q pas hamil pas raisa lahir). Keluarga sangat membantu, dan mungkin tak bisa tergantikan, krn sampai sekarang sy merasa dikeluarga sy yg memberikan perlakuan terhadap bayi lebih baik dr yg slama ini sy perhatikan (maaf, just my opinion). Tapi kehidupan keluarga kecil kami tetap berjalan. Keputusan untuk menjadikan kota Malang rumah keluarga kami tetap menjadi keputusan.. So, Raisa had to move to Malang at the age of 3 months. Jadilah namanya boyongan... 2 mobil meluncur ke Malang.. 1 mobil berisi penumpang, 1 mobil berisi barang. berangkat sore sampai tengah malam... Alhamdulillah Allah beri kemudahan n kelancaran...Raisa tak rewel, sehat smp malang, semua keluarga senang... and Welcome Home Dear Raisa... Saatnya umma n abi berjuang bersama mebesarkan n mendidik kamu jd anak sholehah..aamiin

8 Januari 2015

Raisa gunul lagi

Diposting oleh Admin di 23.27 1 komentar
Befor



After


Gundul lagi karna mb Raisa suka tarik2 rambutnya sendiri.. takut kesakitan kl kejambak..

4 Januari 2015

Panggil Umma saja ya bi...

Diposting oleh tiu_aja di 16.06 0 komentar
Abi dan Ummi begitulah awalnya kami ingin dipanggil oleh Raisa. Bukan karena gaya atau trend tapi ingin membiasakan dengan bahasa arab, sang bahasa surga. sebenarnya juga sebagi pembeda dengan nama-nama panggilan keluarga kami. Kalo kakak perempuanku dan suami dipanggil Bunda dan Ayah.
Sebenarnya ingin Ibu dan Bapak, tapi suami tidak setuju, soalnya beliau memanggil Ibu dan Bapak kepada orang tuanya. Dalam hati sich ingin dipanggil Mama ehh tapi mamaku masih senang dipanggil Mama Uti, dan tanteku masih senang dipanggil Mama Haji.. Hehehe..
Tapi tahukah apa yang dilakukan Raisa? Saat ini Raisa sangat suka mengoceh dan kata-kata yang dilontarkannya salah satunya adalah Umma.. dan sontak hati ingin dipanggil Umma, agar mudah nanti anakku memanggilku.
Atas persetujuan Abinya Raisa, akhirnya panggilan Umma diberikan untukku... Umma dan Abi...

11 November 2014

Tangis Bayi dan ASI

Diposting oleh tiu_aja di 10.12 0 komentar
Sebagai ibu baru, memang teori "learning by doing" sangatlah benar sekali... Pasalnya, ciiiieeehhh serius amat.. hehehe, ini karena semakin banyak artikel yang dibaca makin bingung mana yang paling tepat untuk sang buah hati.

Masalah tangis bayi, banyak artikel yang memberi keterangan bahwa tangis bayi itu pertama mungkin ngompol, kedua mungkin lapar, ketiga minta digendong. Nah saat bersama Raisa ada benar dan ada enggaknya. Tangisnya kadang memang tidak nyaman karena ompolnya, kadang memang lapar karena saat dikasih ASI langsung lahap, kadang memang minta digendong tapi matanya tak mau terpejam. Saat itu semua terjadi di tengah malam yang harusnya bayi tidur, membuatku sering bingung. Apa sebenarnya yang Raisa inginkan? Saat itu dalam pikirku mungkin ASI akan bisa menenangkannya tapi ternyata malah tidak mau menghisap ASI. Saat itulah Mamaku sangat berperan. "Mungkin kedinginan mbak?" kata Mamaku, akhirnya dibedonglah Raisa.

Tapi suatu saat pernah Raisa tidak ngompol, tidak mau minum ASI, sudah dibedong dan digendong tetap rewel, ternyata Raisa minta jalan-jalan, dan kejadian itu tidak hanya disiang hari saja, tapi ditengah malam juga. Bayangkan saja saat keluarga besarku sudah tidur, aku berjalan-jalan menyusuri lorong-lorong rumah (hehehe,,, kyk rumahnya besar saja) Alhamdulillah tidak menemui hal-hal yang tidak diinginkan..(tengah malam bo')

Dan tiap kali Raisa menangis satu-satu cara diatas kulakukan, jika belum berhasil kadang memang harus pintar-pintar mencari cara baru, mengaji, sholawat, dzikir, nembang, menyayi, bersenandung. Jangan acuhkan bantuan orang lain ya mom.. Bantuan apapun itu akan sedikit mengurangi peluh kita mengurus bayi mungil kita. Awalnya menurusnya memang jadi beban tapi jika kita bisa me-manage-nya dengan baik lama kelamaan kita tahu kalau semua itu adalah seni yang indah. Mungkin kita akan merindukan momen berat itu.

Jadi mom, ga semua tangis bayi itu berarti ingin ASI.. Bayi kita sangat pintar mengajari kita seni merawat bayi. SEMANGAT ya MOM...

1 November 2014

Kenapa Namanya Raisa?

Diposting oleh tiu_aja di 16.00 0 komentar
Banyak yang bertanya kenapa namanya Raisa, nanti jadi Ra Iso kata mereka.

Raisa Sofiyah Syabril Ulum

itu nama yang kami berikan kepada anak kami, dengan banyak pertimbangan. Arti dari nama itu adalah Raisa: Pemimpin Wanita; Sofiyah:Bijaksana; Syabril Ulum (Nama Abinya) : Sabar n berilmu, Harapan kami agar Raisa bisa menjadi seorang pemimpin yang bijaksana, sabar n berilmu. Aamiin..

dan saat ada orang yang nyletuk Ra Iso saat mendengar nama anak kami, dalam hati kami berdoa..Raisa itu pemimpin wanita ya Allah semoga bukan seperti maksud orang itu. dan kami juga memberi penjelasan bahwa Raisa asal kata dari Rais artinya pemimpin. Beberapa tidak membahas kata Ra Iso lagi, beberapa malah membuatnya seperti sebuah canda, sebenarnya aku tidak suka tapi kalo marah nanti dibilang lebay.com, kadang kalo mangkel karena seseorang tetap mbahas kata Ra Iso dalam hati berkata "kamu tu yang Ra Iso, kalo anakku RAISA". tapi lambat laun sdh tidak pernah mangkel lagi, hanya doa n penjelasan yg kulakukan.

Ada juga c yang suka dengan nama anak kami, so Sweet katanya,,,Alhamdulillah. Ada lagi yang bilang wah ibunya suka penyayi raisa ya? padahal aku hanya tau 1 lagunya dan itupun aku tidak hafal could it be love.

Memang awalnya karena kami membaca buku nama-nama anak dalam islam, lalu menemukan kata raisa diantara banyak nama dengan arti yang bagus, searching di mbah google juga banyak arti dan semua berarti bagus, jadi mantap hati kami memberi nama RAISA pada putri kami.

Sofiyah, ini sebenarnya benar-benar dapat saat Raisa lahir. Sebelumnya pengen Khodijah, tapi kalo lahir prematur saja, ternyata lahir mendekati HPL jadi cari yang lain, kata di Al Quran, misal waktu itu Muthmainah, Urfa.. Lalu nama Hafidzoh, karena benar2 ingin punya anak yang hafidz tapi sulit disebut. Trus Qurani, karena ingin dia memiliki jiwa yang qurani. Lalu pas di Whatsapp om di Papua memberi beberapa alternatif nama dan Sofiyah yang terpilih. Makasih Om Edi...

Syabril Ulum, maunya c ngambil ulum saja dari nama abinya. tapi susah sekali cari nama yang bisa menghubungkan kata antara nama depan dengan nama Ulum, akhirnya terambillah 2 kata dari nama abinya, Syabril Ulum.



27 Oktober 2014

Become a Real Mother

Diposting oleh tiu_aja di 13.38 0 komentar
3 minggu telah bersama anakku Raisa..

Dulunya sebelum punya anak selalu berfikir kayaknya gampang kok ngurus bayi... dan ternyata ga semudah yang kubayangkan sebelumnya...Semuanya ga selalu seperti teori-teori yang ada di artikel...Itulah makanya status ibu belum tentu skill ibu langsung kita dapatkan begitu saja. Semuaya dari pembelajaran langsung. Kita tidak akan tahu rasanya kalo belum mempunyai anak dan merawatnya sendiri.
Alhamdulillah, keluarga besarku mensupportku 100%. itujuga alasannya kenapa aku n suami merencanakan kelahiran di Madiun, kota kelahiranku, dimana support mama n kakakku sangat banyak membantu di hari-hari awalku bersama Raisa.
Baby blues... ya kalo aku bilang ini pasti akan dilalui semua ibu baru..atao bahkan ibu lama dengan bayi(maksudnya bukan anak pertama)..tapi mungkin berbeda dikadarnya.. Nah kalo penanganannya sebenarnya tergantung pada sang ibu sendiri menghadapi anak barunya. itulah sebabnya kenapa persiapan mental saat akan mempunyai anak adalah salah satu yang terpenting selain fisik n finansial. Kalo aku saat itu sering banget menangis karena saat tu Raisa kena sakit kulit, kalo kata embah sich itu hal yang biasa, dan juga anak kedua kakakku juga pernah mengalaminya, tapi rasanya kasihan banget itu kejadian pas hari ke 5 Raisa hadir didunia. Kulitnya seperti melepuh dengan nanah yang ada didalamnya. Apalagi pas dicukur setelah aqiqoh, ya Allah..tidak tega rasanya.. kemudian pengalaman tidak tidur semalaman..itu kejadian dihari-hari awal Raisa lahir. Karena tidak tidur semalaman sering kali ba'da subuh aku tidur dan bangun memeng sudah siang, saat ada yang negor jangan tidur setelah subuh, yuuuuuuh rasanya ingin marah, apa ga tau kalo habis begadang. Sering nangis lagi pas Raisa ga mau tidur ditambah nangis, berbagai cara sudah dilakukan dan akhirnya Raisa sering kali menyerah ditangan Mama Utinya atau Bunda Budhe..Ada lagi ketidakterlibatan Suami saat Raisa rewel, karena memang Suami harus bekerja di Malang sedang aku dimadiun bersama Raisa sedikit banyak mengganggu pikiran, lalu saat ada didekat kami tapi sudah tidur dahulu, rasanya pengen bangunkan dan menyerahkan Raisa padanya. Ada lagi yang bikin aku nangis waktu itu adalah bagaimana repotnya mamaku untuk mempersiapkan acara menyambut cucunya, saat beliaunya beli ini beli itu padahal aku belum pegang uang dari suami, dan tangisku makin jadi saat disinggung apa ga bantu-bantu didapur ta gimana? byuuuuuuh rasa bersalah dalam bentuk tangis itu makin tak bisa dibendung. Sensitif ya itu mungkin poinnya. Alhamdulillah saat itu aku bisa melaluinya, Terima kasih kekuatannya ya Allah.. Selalu ingat Allah itu saja yang kulakukan saat itu. Percayalah itu sangat membantu.
Alhamdulillah Raisa juga pintar saat imunisaasi. Saat disuntik tidak banyak tangisnya. Sepertinya bayiku yang satu ini tahes banget. Alhamdulillah..
Saat tertidur, Raisa memberikan senyuman pelipur lara untuk ibunya. Bahagianya hatiku saat melihat senyum anakku dilepas tengah malam setelah bisa menaklukkan Raisa untuk tidur.

 

THe WaY oF LiFe Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea